Menari di Antara Bittersweet Kehidupan untuk Merangkai Harmoni Kehidupan
Sambil menyeduh hangatnya kopi susu, salah satu temanku berkata: "jangan hanya menganalogikan pahitnya kopi sebagai lara dalam kehidupan. Kadang kopi juga dihidangkan dengan rasa yang manis lo. Nyatanya, sebagian jiwa mengadu atas buruknya nasibnya, sebagian yang lain bersyukur atas baiknya nasib yang ia terima".
Kebanyakan manusia menganggap bahwa setiap kesulitan merupakan suatu peristiwa yang sangat mengganggu. Seringkali mereka merasa bahwa kesulitan merupakan hal yang begitu rumit dan perlu dihindari. Tak jarang mereka merasa lelah, frustasi, hingga pada akhirnya mereka mencari pelampiasan yang buruk, yang terkadang dipuncak frustasinya, mereka lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya.
Rasa takut seringkali menghantui dan menghancurkan kepercayaan diri dalam menghadapi situasi yang dirasa sulit untuk dihadapi. Yang terkadang membuat manusia lupa tentang bagaimana ia harus belajar untuk mencari solusi, mengambil poin penting dan inti sari dari perjalanan hidup manusia yang kompleks. Yang mana di antara mereka terdapat pelajaran hidup yang lebih besar yang pernah mereka petik dari perjalanan hidup yang mungkin lebih berat dari apa yang pernah atau sedang kita lalui.
Kesulitan merupakan guru yang sangat tegas dalam mendidik murid-muridnya. Ia mengajak manusia untuk senantiasa membangun rasa bertanggungjawab terhadap diri sendiri untuk membangun semangat dalam mencari solusi dan celah dalam menghadapi setiap dinamika dalam hidup. Tak jarang, ia terlalu memaksa manusia untuk membongkar dan mengotak-atik seluruh kemampuan berpikir manusia.
Hal ini akan menjadi kontestasi yang merepotkan dalam hidup. Di mana mereka yang menang akan terus berpikir secara dinamis dalam menghadapi realita hidup yang seringkali berlawanan dengan ekspektasi. Serta memperhatikan aspek sosial untuk membantu membangun harmoni kehidupan: membentuk rasa percaya dan interaksi yang baik sebagai makhluk sosial.
Manusia perlu duduk bersama, berbagi kisah, dan membagikan pelajaran disetiap perjalanan hidupnya. Namun, manusia pun perlu sesekali meluangkan waktu untuk diri sendiri, mengingat kembali dan berpikir dinamis terhadap segala kemungkinan yang pasti akan terjadi.
Komentar
Posting Komentar